BI Perkuat Akseptasi Digital Lewat QRIS dan Transportasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:19:23 WIB
BI Perkuat Akseptasi Digital Lewat QRIS dan Transportasi

JAKARTA - Bank Indonesia menyiapkan langkah lanjutan untuk memperdalam pemanfaatan sistem pembayaran digital dengan mengarahkan fokus kebijakan pada penguatan akseptasi secara luas. 

Strategi ini dirancang agar transaksi digital semakin dekat dengan aktivitas masyarakat, khususnya di sektor konsumsi, pariwisata, transportasi, dan ritel. Pendekatan yang diambil tidak mengubah arah kebijakan sebelumnya, namun memperkaya sudut pandang melalui penguatan ekosistem, edukasi, serta inovasi layanan pembayaran.

Kebijakan tersebut menempatkan digitalisasi sebagai fondasi penting bagi kelancaran transaksi ekonomi dan keuangan nasional. Dengan basis sistem pembayaran yang aman dan andal, langkah ini diharapkan mampu mendorong efisiensi sekaligus memperluas inklusi keuangan. 

Seluruh program disusun agar tetap sejalan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat tanpa mengubah substansi kebijakan yang telah ditetapkan.

Upaya penguatan ini juga diarahkan untuk menjaga momentum pertumbuhan transaksi digital yang selama ini menunjukkan kinerja positif. Melalui berbagai program tematik dan perluasan kanal pembayaran, digitalisasi tidak hanya menjadi sarana transaksi, tetapi juga bagian dari pengalaman ekonomi sehari-hari masyarakat.

Strategi Akseptasi Digital Menuju Perluasan Penggunaan

Penguatan strategi akseptasi digital difokuskan pada tahun mendatang dengan penyiapan sejumlah program tematik yang menyasar sektor-sektor dengan intensitas transaksi tinggi. Salah satu pendekatan yang ditempuh adalah memperluas pemanfaatan QRIS melalui kampanye berbasis gaya hidup dan pariwisata. 

Strategi ini dirancang agar penggunaan pembayaran digital tidak terasa terpisah dari aktivitas konsumsi masyarakat.

Pendekatan berbasis kampanye dipilih untuk mendorong adopsi secara alami, terutama di destinasi wisata dan sentra kuliner. Dengan mengaitkan pembayaran digital pada pengalaman berwisata dan konsumsi, masyarakat diharapkan semakin terbiasa menggunakan QRIS dalam berbagai situasi transaksi. 

Strategi ini juga mendorong merchant untuk semakin aktif menyediakan layanan pembayaran digital.

Selain itu, perluasan implementasi QRIS Tap direncanakan menyasar sektor transportasi dan ritel. Langkah ini dimaksudkan untuk mempercepat proses transaksi, meningkatkan kenyamanan pengguna, serta memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap sistem pembayaran digital yang efisien dan mudah diakses.

Penguatan Kampanye Pariwisata dan Transportasi

Kampanye QRIS Jelajah Kuliner Indonesia dirancang sebagai salah satu instrumen untuk meningkatkan eksposur pembayaran digital di ruang publik. Melalui pendekatan ini, transaksi kuliner di berbagai daerah diharapkan semakin terdigitalisasi tanpa menghilangkan karakter lokal. 

Program ini juga menjadi sarana promosi bagi pelaku usaha mikro dan kecil untuk terhubung dengan sistem pembayaran modern.

Di sisi lain, Tourist Travel Pack diarahkan untuk mendukung transaksi wisata yang lebih praktis. Integrasi pembayaran digital dalam paket perjalanan memungkinkan wisatawan melakukan transaksi dengan lebih efisien, sekaligus mendorong standar layanan yang lebih baik di destinasi wisata. Pendekatan ini diharapkan memberikan nilai tambah bagi sektor pariwisata nasional.

Perluasan QRIS Tap di sektor transportasi menjadi langkah strategis untuk mempercepat transaksi harian. Dengan memanfaatkan teknologi tap, pembayaran di moda transportasi dan ritel dapat dilakukan secara cepat dan aman, sehingga mendukung kelancaran mobilitas masyarakat serta efisiensi operasional penyedia layanan.

Intensifikasi Edukasi QRIS Antarnegara

Edukasi dan sosialisasi penggunaan QRIS Antarnegara akan semakin ditingkatkan, khususnya di wilayah destinasi pariwisata. Langkah ini ditujukan agar pelaku usaha dan masyarakat memahami manfaat serta mekanisme transaksi lintas negara yang praktis dan aman. Intensifikasi edukasi dilakukan pada periode libur panjang untuk memaksimalkan jangkauan pengguna.

Direktur Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, menyampaikan bahwa edukasi QRIS Antarnegara akan diintensifkan selama periode libur Nataru. Pernyataan tersebut menegaskan komitmen otoritas moneter dalam memastikan kesiapan ekosistem pembayaran digital, terutama di daerah dengan aktivitas wisata tinggi.

Melalui sosialisasi yang berkelanjutan, masyarakat diharapkan semakin percaya diri menggunakan QRIS Antarnegara. Edukasi ini juga mendukung pelaku usaha dalam melayani wisatawan mancanegara, sehingga transaksi dapat berlangsung lancar tanpa hambatan konversi pembayaran.

Kinerja Transaksi Digital Tetap Tinggi

Pertumbuhan transaksi ekonomi dan keuangan digital pada November tetap menunjukkan kinerja yang kuat. Hal ini didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal, serta oleh perluasan akseptasi pembayaran digital di berbagai sektor. 

Kondisi tersebut mencerminkan kepercayaan masyarakat yang semakin tinggi terhadap transaksi non-tunai.

Volume transaksi pembayaran digital mencapai 4,66 miliar transaksi dengan pertumbuhan 41,12 persen secara tahunan. Kinerja ini ditopang oleh peningkatan transaksi melalui aplikasi mobile dan internet yang masing-masing tumbuh 15,91 persen dan 16,11 persen. Transaksi QRIS mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 143,64 persen secara tahunan.

Peningkatan tersebut tidak terlepas dari bertambahnya jumlah pengguna dan merchant yang memanfaatkan pembayaran digital. Ekosistem yang semakin luas ini menjadi fondasi penting bagi keberlanjutan pertumbuhan transaksi digital di masa mendatang.

Infrastruktur Pembayaran dan Uang Kartal

Dari sisi infrastruktur, transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST mencapai 439 juta transaksi dengan pertumbuhan 29,77 persen secara tahunan. Nilai transaksi yang tercatat mencapai Rp1.092 triliun, mencerminkan peran penting sistem ini dalam mendukung transaksi ritel nasional. 

Kinerja tersebut menunjukkan efektivitas infrastruktur pembayaran dalam menopang aktivitas ekonomi.

Sementara itu, transaksi nilai besar yang diproses melalui BI-RTGS tercatat sebanyak 0,87 juta transaksi dengan nilai Rp20.463 triliun. Angka ini menggambarkan peran sistem pembayaran nilai besar dalam menjaga stabilitas dan kelancaran transaksi antar lembaga keuangan.

Dari sisi pengelolaan uang Rupiah, Uang Kartal Yang Diedarkan tumbuh 13,09 persen menjadi Rp1.250,60 triliun. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa kebutuhan uang tunai tetap terjaga seiring dengan peningkatan transaksi digital, sehingga keseimbangan antara pembayaran tunai dan non-tunai tetap terpelihara.

Terkini