aplikasi pengatur keuangan UKM

Daftar Rekomendasi 5 Aplikasi Pengatur Keuangan UKM Terbaik

Daftar Rekomendasi 5 Aplikasi Pengatur Keuangan UKM Terbaik
(aplikasi pengatur keuangan UKM

Aplikasi pengatur keuangan UKM kini semakin banyak ditemukan, memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha untuk mengelola keuangan bisnis mereka dengan lebih efektif.

Di era digital yang semakin berkembang, berbagai aplikasi muncul untuk membantu masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia bisnis. 

Salah satu jenis aplikasi yang saat ini banyak digunakan oleh pelaku UMKM adalah aplikasi pengatur keuangan.

Aplikasi ini dirancang khusus untuk membantu pemilik usaha dalam mencatat dan mengelola transaksi keuangan harian mereka, seperti pengeluaran untuk modal usaha maupun pemasukan dari penjualan. Dengan aplikasi ini, pengelolaan keuangan menjadi lebih terorganisir dan transparan.

Bagi kamu yang sedang mencari aplikasi terbaik untuk keuangan usaha, berikut adalah beberapa rekomendasi yang dapat membantu mengoptimalkan pengelolaan finansial bisnis kamu. 

Dengan menggunakan aplikasi pengatur keuangan UKM, kamu bisa lebih mudah memantau aliran kas dan merencanakan strategi keuangan dengan lebih baik. Berikut ini ulasan selengkapnya.

Rekomendasi Aplikasi Pengatur Keuangan UKM

Jika kamu seorang pelaku usaha yang ingin mengelola keuangan dengan lebih baik, berikut adalah beberapa rekomendasi aplikasi pengatur keuangan UKM yang dapat membantu mempermudah proses pencatatan dan perencanaan keuangan bisnismu.

1. BukuWarung

BukuWarung, yang dikembangkan oleh Chinmay Chauhan dan Abhinay Peddisetty, adalah aplikasi yang dirilis pada tahun 2019 dengan tujuan membantu pelaku UMKM dalam mengelola pembukuan dengan cara yang lebih efisien.

Aplikasi ini terutama ditujukan untuk pemilik warung, berdasarkan penelitian yang menunjukkan banyaknya pemilik warung yang tidak melakukan pembukuan dengan baik, sehingga mengganggu kelancaran keuangan bisnis mereka.

Fitur utama BukuWarung mencakup pencatatan penjualan, pemasukan dan pengeluaran, mesin kasir, serta pencatatan utang piutang. Salah satu masalah umum yang sering dihadapi pemilik warung adalah konsumen yang berutang. 

Untuk itu, BukuWarung menawarkan fitur yang memungkinkan pemilik warung untuk mencatat dan menagih utang secara langsung melalui pesan yang dikirimkan kepada konsumen yang belum membayar pada waktunya.

2. LunasBos

LunasBos, yang dikembangkan oleh Adjie Purbojati, hadir untuk mempermudah pencatatan utang piutang antara kreditur dan debitur, yang seringkali menjadi masalah rumit dalam dunia bisnis.

Aplikasi ini memiliki fitur pencatatan utang dua arah, yang memungkinkan baik debitur maupun kreditur memiliki catatan masing-masing yang saling terhubung, mengurangi kemungkinan kesalahpahaman. 

Data utang piutang disinkronkan menggunakan nomor ponsel atau WhatsApp dan disimpan di cloud storage, sehingga data tetap aman dan tidak mudah hilang.

LunasBos sangat berguna bagi UMKM yang ingin menggantikan metode pencatatan manual, dengan tampilan yang sederhana dan mudah digunakan. 

Selain itu, aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan nomor rekening tabungan mereka untuk keperluan pembayaran. 

Namun, perlu diingat bahwa LunasBos hanya berfungsi untuk mencatat utang piutang, bukan untuk mengatur keuangan secara keseluruhan, sehingga aplikasi lain diperlukan untuk pembukuan dan laporan keuangan.

3. Catatan Keuangan Harian

Aplikasi Catatan Keuangan Harian dirancang untuk memudahkan pencatatan keuangan, baik untuk keperluan pribadi maupun UMKM. 

Dengan tampilan yang sederhana, aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk menambah dan menghapus kategori sesuai kebutuhan, sehingga lebih fleksibel.

Setiap periode, aplikasi ini dapat menghasilkan laporan keuangan dalam format spreadsheet, teks, dan PDF. Pengguna juga bisa mengubah tampilan warna sesuai preferensi pribadi. 

Selain itu, aplikasi ini menyediakan fitur keamanan dengan PIN untuk melindungi data yang tersimpan.

Namun, aplikasi ini hanya memungkinkan pencatatan data tunggal, yang berarti kamu tidak bisa mengelola keuangan pribadi dan UMKM secara bersamaan dalam satu aplikasi.

Selain itu, data belum dapat disinkronkan otomatis ke cloud, sehingga pengguna harus melakukan backup manual untuk memindahkan data ke perangkat lain, yang bisa merepotkan dan berisiko kehilangan data.

4. Finansialku

Finansialku, yang pertama kali diluncurkan pada 2017, hadir untuk membantu masyarakat dalam mengelola keuangan sehari-hari. Aplikasi ini menawarkan tiga fitur utama yang sangat berguna, yaitu:

  • Fitur konsultasi keuangan, di mana pengguna dapat bertanya langsung kepada ahli finansial.
  • Fitur perencanaan keuangan yang memungkinkan pengguna untuk merencanakan biaya untuk tujuan tertentu, seperti membeli rumah, menikah, atau pendidikan anak.
  • Fitur keuangan lengkap yang mencakup pencatatan transaksi, pembuatan anggaran, sinkronisasi dengan rekening, serta pembuatan laporan keuangan bulanan.

5. Money Lover

Aplikasi Money Lover menawarkan berbagai fitur lengkap untuk memudahkan pencatatan keuangan, antara lain:

  • Mencatat semua transaksi masuk dan keluar
  • Fitur untuk mencatat utang piutang
  • Menyediakan grafik keuangan yang membantu pengguna dalam melakukan analisis
  • Terhubung langsung dengan rekening bank
  • Memungkinkan pengguna untuk memindai kuitansi atau bukti transaksi
  • Membuat target penghasilan atau tabungan
  • Menyediakan opsi untuk mengekspor data keuangan ke dalam format spreadsheet

Namun, untuk menikmati semua fitur lengkap dari Money Lover, pengguna diharuskan berlangganan layanan premium. 

Meskipun demikian, aplikasi ini tetap dapat digunakan secara gratis, meskipun fitur yang tersedia dalam versi gratis cukup terbatas.

Tips Mengatur Keuangan UKM 

Melansir laman Kemenkop UKM, berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk mengelola keuangan bisnis UMKM dengan lebih baik:

1. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis

Memisahkan keuangan pribadi dan bisnis adalah langkah penting yang harus dilakukan oleh setiap pemilik UMKM. 

Hal ini untuk menghindari tercampurnya pengeluaran pribadi dengan anggaran bisnis, yang bisa menyebabkan pencatatan keuangan yang kacau. 

Dengan memisahkan rekening bank pribadi dan bisnis, kamu akan lebih mudah melacak profit, memantau pengeluaran, dan melakukan pembukuan secara teratur.

2. Buat Anggaran

Membuat anggaran adalah cara yang efektif untuk mengelola keuangan UMKM. Dengan memiliki anggaran, kamu bisa mengatur pengeluaran dan menetapkan target pendapatan.

Anggaran juga membantumu melihat bagian-bagian mana dari bisnismu yang memerlukan pengeluaran besar. 

Jika pendapatan lebih rendah dari yang dianggarkan, kamu bisa mencari cara untuk mengurangi pengeluaran atau meningkatkan pendapatan agar bisnis tetap berjalan dengan lancar.

3. Monitor Aset

Mengelola keuangan tidak hanya berkaitan dengan kas, tetapi juga aset yang dimiliki oleh bisnis. Aset seperti peralatan atau barang yang digunakan untuk operasional bisnis, misalnya peralatan masak untuk bisnis kuliner, harus dikelola dengan baik. 

Pastikan untuk memeriksa aset secara berkala dan sisihkan anggaran untuk perawatan agar aset tetap awet dan tidak cepat rusak. Kerusakan aset dapat mengganggu operasional dan mempengaruhi kelangsungan bisnis.

Selain itu, lakukan evaluasi terhadap pengeluaran bisnis secara rutin. Tinjau mana pengeluaran yang efektif dan mana yang tidak memberikan manfaat signifikan. 

Evaluasi ini mencakup biaya produksi, operasional, gaji karyawan, pemasaran, dan lainnya. Berdasarkan hasil evaluasi, kamu bisa menyesuaikan anggaran agar lebih efisien ke depannya.

4. Kelola Stok

Mengelola stok bisnis secara berkala sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan barang. 

Kelebihan stok dapat menyebabkan pemborosan, sementara kekurangan stok dapat mengakibatkan kehilangan peluang penjualan. 

Dengan memantau pembelian dan penjualan, kamu bisa memperkirakan jumlah stok yang tepat untuk menghindari masalah tersebut.

5. Bayar Tagihan Tepat Waktu

Menunda pembayaran tagihan, seperti hutang, pinjaman, atau kartu kredit, dapat berdampak buruk bagi keuangan bisnis. 

Selain menambah pengeluaran akibat bunga tambahan, keterlambatan pembayaran juga bisa merusak hubungan dengan vendor atau mitra bisnis. 

Untuk menghindari hal ini, pastikan untuk mencatat tenggat waktu pembayaran dan mengatur pengingat di buku catatan atau smartphone agar tidak terlupa.

6. Kurangi Pengeluaran yang tidak Perlu

Setelah membuat anggaran dan mengevaluasi pengeluaran, langkah berikutnya adalah mengidentifikasi pengeluaran yang tidak penting atau bisa dikurangi. 

Pengeluaran ini bisa berupa biaya yang tidak memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan bisnis atau terlalu besar sehingga mengganggu kelancaran arus kas. 

Dengan memangkas pengeluaran yang tidak perlu, kamu dapat meningkatkan efisiensi dan menjaga keuangan bisnis tetap sehat.

Sebagai penutup, dengan menggunakan aplikasi pengatur keuangan UKM yang tepat, kamu bisa mengelola keuangan bisnis dengan lebih efisien dan terorganisir, sehingga membantu kelancaran operasional dan perkembangan usaha.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index