Petrosea

Petrosea Perluas Jejak EPC di Singapura dengan Kontrak Rp485,4 Miliar Aster

Petrosea Perluas Jejak EPC di Singapura dengan Kontrak Rp485,4 Miliar Aster
Petrosea Perluas Jejak EPC di Singapura dengan Kontrak Rp485,4 Miliar Aster

JAKARTA - Anak usaha PT Petrosea Tbk. (PTRO), Scan-Bilt Pte. Ltd., berhasil mengamankan kontrak senilai US$29,07 juta atau sekitar Rp485,4 miliar. Kesepakatan ini dicapai dengan perusahaan afiliasi Chandra Asri, yakni Aster Chemical and Energy Pte. Ltd., untuk proyek di Singapura.

Michael, Presiden Direktur Petrosea, menyampaikan bahwa kontrak mencakup layanan Engineering, Procurement & Construction (EPC) khususnya di sektor sipil. Proyek ini berlangsung di fasilitas Aster Bukom Chemicals & Energy Complex dan Aster Jurong Island Chemical Complex yang berada di Pulau Bukom dan Pulau Jurong.

Selain EPC, Scan-Bilt juga memperoleh Letter of Award untuk pekerjaan Integrated Facilities Management (IFM) di kedua fasilitas tersebut. Total nilai kontrak untuk seluruh lingkup pekerjaan ini mencapai US$29,07 juta dengan durasi 24 bulan.

Solusi EPC Berkualitas untuk Infrastruktur Energi

Michael menegaskan bahwa Scan-Bilt akan menghadirkan solusi EPC berstandar tinggi di industri. Fokusnya pada keunggulan teknik, keselamatan, dan efisiensi untuk mendukung pengembangan infrastruktur energi yang andal dan berkelanjutan di kawasan Asia Pasifik dan Oseania, termasuk Singapura.

Fasilitas Aster di Pulau Bukom dan Pulau Jurong merupakan pusat produksi terpadu yang terhubung melalui pipa bawah laut. Aster Bukom memiliki fasilitas kilang dan cracker etilena, sementara Aster Jurong memproduksi berbagai petrokimia utama seperti ethylene oxide, ethoxylates, styrene monomer, dan propylene oxide.

Keberhasilan kontrak ini menegaskan posisi Scan-Bilt sebagai penyedia EPC terpercaya di kawasan. Selain itu, proyek ini sekaligus menjadi langkah strategis memperluas jejak Petrosea di sektor petrokimia internasional.

Michael menekankan bahwa proyek ini sejalan dengan visi Petrosea untuk mengembangkan kapabilitas multidisiplin di industri pengolahan kimia. Dengan demikian, perusahaan mampu menembus pasar regional dengan standar operasional global.

Strategi Diversifikasi dan Ekspansi Petrosea

Scan-Bilt memperoleh dukungan penuh dari Grup Petrosea dalam menjalankan kontrak ini. Akuisisi 60% saham Scan-Bilt oleh PTRO senilai 10,3 juta dolar Singapura atau sekitar Rp132,32 miliar pada 21 November 2025 menjadi salah satu langkah kunci strategi diversifikasi perseroan.

Saham Scan-Bilt diakuisisi dari TCAL Engineering Pte. Ltd., memperkuat posisi Petrosea di pasar EPC internasional. Michael menyebut akuisisi ini menjadi tonggak pengembangan bisnis yang fokus pada pengolahan kimia dan ekspansi geografis ke Asia Pasifik dan Oceania.

Ke depannya, Scan-Bilt akan dikembangkan sebagai hub bisnis untuk ekspansi ke kawasan strategis. Wilayah target mencakup Singapura, Papua Nugini, Australia, dan Indonesia sebagai pasar utama.

Langkah ini juga mendukung diversifikasi Petrosea di sektor migas, sekaligus memperkuat kehadiran perusahaan di proyek-proyek besar berbasis teknologi dan efisiensi tinggi. Dukungan keuangan dan sumber daya dari induk perusahaan memastikan kelancaran eksekusi proyek selama 24 bulan ke depan.

Sinergi dengan Aster dan Grup Barito Pacific

Aster merupakan perusahaan joint venture (JV) yang dibentuk oleh PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) dengan Glencore. Chandra Asri sendiri berada di bawah Grup Barito Pacific milik Prajogo Pangestu, yang juga memiliki PTRO sebagai bagian dari ekosistem bisnisnya.

Hubungan sinergis ini mempermudah integrasi proyek, baik dari sisi teknis maupun manajerial. Selain EPC, Scan-Bilt juga menangani layanan IFM untuk kedua fasilitas, memastikan operasional pabrik berjalan lancar dan efisien.

Michael menekankan proyek ini tidak hanya penting dari sisi nilai kontrak, tetapi juga sebagai peluang mengimplementasikan praktik terbaik industri EPC. Hal ini meliputi pengelolaan proyek yang aman, efisien, dan berkelanjutan.

Proyek ini juga menjadi langkah penting bagi Petrosea dalam membangun reputasi regional. Dengan menunjukkan kapabilitas di proyek petrokimia berskala besar, perusahaan berpotensi menarik proyek serupa di kawasan Asia Pasifik.

Dampak Strategis bagi Ekspansi Regional

Keberhasilan proyek Scan-Bilt di Singapura menunjukkan kemampuan Petrosea mengelola proyek internasional secara profesional. Hal ini sekaligus menjadi batu loncatan untuk memperluas portofolio EPC di Asia Tenggara dan Oceania.

Michael menambahkan, strategi ini sejalan dengan rencana perusahaan memposisikan Scan-Bilt sebagai business hub regional. Dengan dukungan penuh dari Petrosea, perusahaan siap menghadapi persaingan global dan mengoptimalkan pertumbuhan jangka panjang.

Proyek EPC dan IFM ini juga memperkuat konektivitas antara fasilitas produksi di Pulau Bukom dan Pulau Jurong. Efisiensi operasional menjadi fokus utama untuk mendukung keberlanjutan produksi dan distribusi petrokimia.

Dengan pengelolaan proyek yang terstruktur, Scan-Bilt memastikan setiap tahap pekerjaan memenuhi standar internasional. Hal ini termasuk manajemen keselamatan, kualitas konstruksi, dan ketepatan jadwal proyek selama 24 bulan ke depan.

Masa Depan Scan-Bilt dan Petrosea di Kawasan Asia Pasifik

Michael menekankan bahwa proyek ini adalah bukti nyata ekspansi Petrosea di pasar regional. Scan-Bilt akan terus dikembangkan sebagai platform untuk proyek EPC multidisiplin di Asia Pasifik dan Oceania, termasuk di sektor migas dan petrokimia.

Keberhasilan ini juga menjadi langkah penting untuk menarik kontrak EPC lainnya di kawasan strategis. Dengan pengalaman di proyek Aster Bukom dan Jurong, Scan-Bilt siap menghadapi proyek yang lebih kompleks dan bernilai tinggi.

IAS Group menekankan nilai efisiensi dan keselamatan sebagai fondasi dalam setiap proyek EPC. Dengan standar global, Petrosea memastikan bahwa setiap proyek tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga berkelanjutan dan aman bagi lingkungan serta tenaga kerja.

Michael menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa proyek ini sejalan dengan visi jangka panjang Petrosea. Strategi diversifikasi, pengembangan kapabilitas teknis, dan ekspansi geografis menjadi pilar utama untuk memperkuat posisi perusahaan di kawasan Asia Pasifik dan Oceania.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index