Ekonomi Kreatif Indonesia Menguat di Pasar Global dan Menjadi Mesin Pertumbuhan Baru Nasional

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:09:04 WIB
Ekonomi Kreatif Indonesia Menguat di Pasar Global dan Menjadi Mesin Pertumbuhan Baru Nasional

JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi nasional dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan dinamika yang semakin beragam dan inklusif. Salah satu sektor yang tampil menonjol adalah ekonomi kreatif yang perlahan namun pasti mengambil peran strategis dalam struktur perekonomian Indonesia.

Perubahan lanskap ekonomi global menuntut negara untuk tidak hanya mengandalkan sektor konvensional. Dalam konteks inilah ekonomi kreatif hadir sebagai alternatif sekaligus jawaban atas tantangan daya saing dan keberlanjutan.

Sepanjang tahun 2025, kontribusi ekonomi kreatif terlihat semakin nyata terutama dari sisi perdagangan internasional. Data ekspor menunjukkan bahwa sektor ini tidak lagi berada di pinggiran, melainkan telah masuk ke arus utama ekonomi nasional.

Nilai ekspor ekonomi kreatif pada periode Januari–Oktober 2025 tercatat mencapai 26,68 miliar dolar AS. Angka ini setara dengan 11,96 persen dari total ekspor nonmigas nasional dan melampaui target RPJMN 2025 sebesar 26,44 miliar dolar AS.

Capaian tersebut mencerminkan konsistensi pertumbuhan yang tidak terlepas dari meningkatnya kualitas produk kreatif Indonesia. Produk-produk tersebut mampu bersaing dari segi desain, nilai tambah, dan cerita budaya yang melekat di dalamnya.

Subsektor fesyen menjadi tulang punggung utama dalam kinerja ekspor ekonomi kreatif nasional. Nilai ekspor fesyen tercatat sebesar 14,86 miliar dolar AS dan menempatkannya sebagai penyumbang terbesar.

Selain fesyen, subsektor kriya juga menunjukkan performa yang solid di pasar internasional. Nilai ekspor kriya mencapai 11,10 miliar dolar AS dan memperlihatkan tingginya minat global terhadap produk berbasis keterampilan tangan dan tradisi lokal.

Kombinasi antara kreativitas, warisan budaya, dan inovasi menjadi kekuatan utama yang mendorong daya tarik produk kriya. Hal ini membuktikan bahwa identitas lokal dapat menjadi nilai ekonomi yang signifikan ketika dikelola dengan tepat.

Dari sisi tujuan ekspor, Amerika Serikat masih menjadi pasar utama bagi produk ekonomi kreatif Indonesia. Posisi ini kemudian diikuti oleh Swiss dan Jepang sebagai negara tujuan berikutnya.

Keberagaman pasar tujuan menunjukkan bahwa produk kreatif Indonesia memiliki fleksibilitas dan daya adaptasi yang tinggi. Setiap negara tujuan memiliki karakter konsumen berbeda yang mampu dijangkau oleh pelaku kreatif nasional.

Data Sebagai Fondasi Kebijakan Ekonomi Kreatif

Di balik capaian angka ekspor tersebut, terdapat peran penting sistem pendataan yang kuat dan berkelanjutan. Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menekankan bahwa kontribusi Badan Pusat Statistik menjadi elemen kunci dalam pencapaian ini.

Menurut Teuku Riefky, data yang akurat dan konsisten memungkinkan pemerintah menyusun kebijakan yang relevan dan tepat sasaran. Statistik ekonomi kreatif menjadi dasar dalam memahami kebutuhan nyata pelaku kreatif di berbagai daerah.

Ia menilai bahwa kebijakan tanpa data berisiko tidak menjawab persoalan lapangan. Oleh karena itu, kolaborasi antara Kementerian Ekonomi Kreatif dan BPS memiliki nilai strategis jangka panjang.

“Apresiasi saya sampaikan kepada BPS. Kolaborasi ini pernah terjalin sejak 2010, sempat terputus, dan pada 2025 kembali kami hidupkan sebagai implementasi Asta Ekraf, khususnya Ekraf Data, untuk memperkuat data-driven policy making,” ujar Teuku Riefky.

Pernyataan tersebut menegaskan pentingnya kesinambungan kerja sama lintas lembaga. Data bukan hanya alat dokumentasi, melainkan instrumen pengambilan keputusan yang menentukan arah pembangunan.

Dengan data yang terintegrasi, pemerintah dapat memetakan potensi daerah secara lebih presisi. Hal ini membuka peluang pengembangan ekonomi kreatif yang berbasis kekuatan lokal masing-masing wilayah.

Pendekatan berbasis data juga membantu dalam mengukur dampak kebijakan yang telah diterapkan. Evaluasi yang objektif memungkinkan perbaikan berkelanjutan dalam program pengembangan ekonomi kreatif.

Transformasi Ekraf dari Potensi Menjadi Kekuatan Nyata

Teuku Riefky menegaskan bahwa capaian ekspor ini merupakan bukti transformasi ekonomi kreatif. Sektor ini tidak lagi dipandang sebagai pelengkap, melainkan sebagai kekuatan ekonomi yang riil.

Perubahan paradigma tersebut terjadi seiring meningkatnya profesionalisme pelaku kreatif. Mereka tidak hanya berorientasi pada karya, tetapi juga pada keberlanjutan bisnis dan ekspansi pasar.

Transformasi ini juga didukung oleh ekosistem yang semakin matang. Akses terhadap pembiayaan, pelatihan, dan pasar digital menjadi faktor pendukung yang signifikan.

Ekonomi kreatif kini bergerak sejalan dengan semangat inovasi dan kolaborasi. Pelaku usaha, pemerintah, dan komunitas saling terhubung dalam satu rantai nilai yang produktif.

Data yang tersedia memperkuat narasi bahwa ekonomi kreatif mampu menjadi penggerak ekonomi daerah. Aktivitas kreatif tumbuh dari lokal dan memberi dampak hingga ke level nasional.

Hal ini sejalan dengan konsep pemerataan pembangunan yang selama ini menjadi agenda utama. Ekonomi kreatif memberikan ruang bagi daerah untuk tumbuh tanpa harus bergantung pada sektor ekstraktif.

Teuku Riefky menyebut bahwa data ekspor ini selaras dengan semangat ekraf sebagai the new engine of growth. Ia melihat ekonomi kreatif sebagai mesin pertumbuhan baru yang berkelanjutan.

“Ekonomi kreatif bukan lagi sekadar potensi, melainkan tambang baru dan mesin baru pertumbuhan ekonomi yang tumbuh dari daerah dan menggerakkan Indonesia,” kata Teuku Riefky.

Pernyataan tersebut menggambarkan perubahan cara pandang terhadap sumber daya ekonomi. Kreativitas manusia menjadi modal utama yang nilainya terus berkembang.

Arah Baru Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Dengan kontribusi ekspor yang terus meningkat, ekonomi kreatif memperkuat struktur ekonomi nasional. Ketergantungan pada komoditas primer perlahan dapat dikurangi melalui diversifikasi sektor.

Produk kreatif memiliki nilai tambah yang lebih tinggi dibandingkan bahan mentah. Nilai ini berasal dari ide, desain, dan cerita yang tidak mudah ditiru.

Keunggulan tersebut menjadikan ekonomi kreatif lebih tahan terhadap fluktuasi harga global. Permintaan terhadap produk kreatif cenderung stabil karena didorong oleh selera dan gaya hidup.

Ke depan, tantangan utama terletak pada menjaga konsistensi kualitas dan kapasitas produksi. Pelaku kreatif perlu terus berinovasi agar tetap relevan di pasar internasional.

Pemerintah memiliki peran penting dalam menciptakan iklim yang kondusif. Regulasi yang adaptif dan dukungan infrastruktur menjadi kunci keberlanjutan sektor ini.

Sinergi antara pusat dan daerah juga harus diperkuat. Setiap wilayah memiliki karakter unik yang dapat menjadi sumber inspirasi produk kreatif.

Dengan fondasi data yang kuat dan visi kebijakan yang jelas, ekonomi kreatif berpeluang menjadi pilar utama perekonomian. Capaian ekspor 2025 menjadi sinyal positif menuju arah tersebut.

Perjalanan ekonomi kreatif Indonesia masih panjang dan penuh tantangan. Namun, dengan modal kreativitas dan kolaborasi, sektor ini diyakini mampu terus melaju dan memberi kontribusi nyata bagi Indonesia.

Terkini