Manufaktur Indonesia Tunjukkan Ekspansi 3 Bulan Beruntun Meski Tekanan Biaya Tinggi

Senin, 03 November 2025 | 14:10:23 WIB
Manufaktur Indonesia Tunjukkan Ekspansi 3 Bulan Beruntun Meski Tekanan Biaya Tinggi

JAKARTA - Ekspansi sektor manufaktur Indonesia berlanjut hingga Oktober 2025 dengan Purchasing Managers Index (PMI) mencapai 51,2. Angka ini meningkat dibanding September 2025 yang berada di level 50,4, menandakan aktivitas manufaktur tetap stabil.

Laporan terbaru S&P Global menunjukkan PMI yang lebih tinggi mencerminkan produksi yang sehat, aktivitas pembelian meningkat, serta penyerapan tenaga kerja yang positif. Lonjakan permintaan berasal dari pasar domestik, sementara permintaan ekspor menurun selama dua bulan berturut-turut akibat lemahnya kondisi pasar global.

Tekanan Harga Bahan Baku dan Biaya Produksi

Meskipun PMI menunjukkan ekspansi, produsen manufaktur menghadapi kenaikan biaya rata-rata paling cepat dalam delapan bulan terakhir. Inflasi harga input dipicu oleh kenaikan harga bahan baku, menekan margin keuntungan.

Banyak produsen memilih tidak sepenuhnya membebankan kenaikan biaya ini ke pelanggan. Hal ini dilakukan untuk menjaga daya saing harga, sehingga kenaikan harga jual cenderung tipis.

Kapasitas Produksi dan Persediaan Barang Jadi

Beberapa produsen meningkatkan kapasitas untuk memenuhi permintaan baru, sementara sebagian lain memanfaatkan stok yang ada. Akibatnya, persediaan barang jadi sedikit menurun, dan volume produksi berada di level netral meski aktivitas manufaktur tetap ekspansif.

Perusahaan menyesuaikan strategi produksi agar tetap responsif terhadap perubahan permintaan. Pengelolaan stok yang hati-hati membantu mengurangi risiko kelebihan inventaris di tengah ketidakpastian permintaan global.

Optimisme Terhadap Prospek 12 Bulan Mendatang

Tingkat optimisme terhadap prospek manufaktur 12 bulan mendatang sedikit menurun dibanding September 2025. Meski demikian, indeks output masa depan menunjukkan keyakinan yang solid, didukung oleh harapan permintaan yang meningkat dan peluncuran produk baru.

Ekonom S&P Global, Usamah Bhatti, menilai perbaikan kondisi sektor manufaktur Indonesia semakin menguat. “Tren permintaan yang positif mendorong peningkatan penjualan, aktivitas pembelian, dan penyerapan tenaga kerja,” katanya.

Stabilitas di Tengah Tantangan Global

Secara keseluruhan, PMI Oktober 2025 menegaskan manufaktur Indonesia mampu mempertahankan ekspansi tiga bulan beruntun. Meski tekanan biaya tinggi dan pasar ekspor melemah, sektor manufaktur tetap adaptif dengan mengelola produksi, persediaan, dan harga secara strategis.

Para pelaku industri diharapkan tetap waspada terhadap dinamika pasar global dan menjaga efisiensi biaya. Langkah ini penting agar momentum ekspansi tetap berlanjut hingga akhir kuartal keempat 2025 dan memperkuat daya saing manufaktur nasional.

Terkini

Cara Membatalkan Pesanan di Blibli Lewat HP dan Komputer

Senin, 03 November 2025 | 22:12:54 WIB

10 Strategi Digital Marketing UMKM biar Naik Kelas

Senin, 03 November 2025 | 22:12:53 WIB

Aturan Penagihan Utang Debt Collector Terbaru 2025

Senin, 03 November 2025 | 22:12:52 WIB

6 Cara Top Up Flazz BCA Mobile dan Tips dan Anti Ribet!

Senin, 03 November 2025 | 19:35:15 WIB