PLN EPI Pastikan Pasokan Energi Aman dan Siap Dorong Bioenergi Nasional Menuju 2030

Selasa, 28 Oktober 2025 | 08:02:07 WIB
PLN EPI Pastikan Pasokan Energi Aman dan Siap Dorong Bioenergi Nasional Menuju 2030

JAKARTA - Menjelang peringatan Sumpah Pemuda, perhatian pemerintah terhadap ketahanan energi di wilayah terluar Indonesia semakin nyata. PLN Energi Primer Indonesia (EPI) memastikan pasokan batu bara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Timor-1 berkapasitas 2x50 MW di Lifuleo, Kupang Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam kondisi aman.

Keandalan pasokan tersebut menjadi jaminan bagi masyarakat di perbatasan yang menggantungkan kebutuhan listriknya dari pembangkit tersebut. Dengan suplai energi yang stabil, masyarakat NTT dapat menjalani aktivitas sehari-hari tanpa gangguan, terutama menjelang momen nasional penting.

Komisaris Utama PLN EPI, Nikson Silalahi, turun langsung ke lapangan untuk meninjau kesiapan pasokan energi primer di PLTU Timor-1. Ia ingin memastikan bahwa batu bara tersedia dalam jumlah cukup untuk menjaga keberlangsungan operasi pembangkit listrik tersebut.

“Saya ingin memastikan langsung bahwa pasokan batu bara untuk PLTU Timor-1 aman dan mencukupi,” ujar Nikson pada Senin, 27 Oktober 2025.

PLTU Timor-1 dengan teknologi Circulating Fluidized Bed (CFB) Boiler ini berdiri di lahan seluas 34 hektare. Kapasitas 2x50 MW yang dihasilkannya menjadi tulang punggung sistem kelistrikan di kawasan Nusa Tenggara Timur.

Nikson menegaskan bahwa kehadiran PLTU tersebut merupakan bentuk pelayanan nyata PLN kepada masyarakat di wilayah terluar. Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh pekerja PLN yang telah berkontribusi menjaga pasokan energi agar tetap stabil.

"Tugas di sini bukan semata pekerjaan, melainkan bagian dari pelayanan kita kepada bangsa. Apalagi di masa pemerintahan Presiden Prabowo saat ini, pemerintah menaruh perhatian besar pada ketahanan energi. Dan garda terdepannya adalah Bapak-Ibu semua,” ucapnya.

Dukungan dan Semangat dari Lapangan untuk Ketahanan Energi

Team Leader Energi Primer PLN UPK Timor UIW NTT, Yayak Triasdian, memastikan bahwa stok batu bara di PLTU Timor-1 tetap mencukupi. Menurutnya, operasional pembangkit berjalan optimal untuk menjaga keandalan sistem kelistrikan di wilayah NTT.

“Pasokan energi primer kami pastikan aman sehingga pembangkit dapat beroperasi maksimal. Stabilitas sistem kelistrikan di NTT tetap terjaga dengan baik,” ujar Yayak.

Ia menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan Komisaris Utama PLN EPI yang dinilai memberikan motivasi besar bagi seluruh tim di lapangan. Kunjungan tersebut disebut mampu menumbuhkan semangat baru dalam menjaga pasokan energi nasional.

“Kami sangat mengapresiasi kunjungan Pak Komisaris Utama yang memberikan motivasi dan apresiasi kepada seluruh pekerja atas dedikasi mereka menjaga pasokan energi dan keandalan sistem kelistrikan di NTT,” tutup Yayak.

Langkah PLN EPI memastikan pasokan energi di daerah perbatasan menjadi bukti nyata peran penting perusahaan dalam mendukung pemerataan pembangunan nasional. Ketersediaan listrik yang handal bukan hanya simbol kemajuan, tetapi juga penopang utama aktivitas ekonomi masyarakat.

Dengan terjaminnya pasokan batu bara, PLN EPI terus menegaskan komitmennya terhadap ketahanan energi nasional. Wilayah NTT yang selama ini dikenal sebagai daerah dengan tantangan geografis kini menikmati manfaat listrik yang stabil dan berkelanjutan.

Transformasi Energi Hijau, PLN EPI Perkuat Ekosistem Bioenergi Nasional

Tidak berhenti pada sektor batu bara, PLN EPI kini bergerak lebih jauh dalam mewujudkan transisi energi hijau. Perusahaan ini resmi memperluas pemanfaatan sumber energi melalui pengembangan bioenergi yang menjadi bagian penting menuju target Net Zero Emission 2060.

Direktur Utama PLN EPI, Rakhmad Dewanto, menjelaskan bahwa perubahan arah ini dilakukan untuk memperluas cakupan kerja dari sekadar pemanfaatan limbah biomassa menjadi pengembangan ekosistem energi hijau yang terintegrasi. Langkah tersebut menandai lahirnya era baru bagi energi bersih di Indonesia.

“Pergeseran biomassa ke bioenergi cukup strategis. Biomassa selama ini dikonotasikan dengan limbah dan deforestasi. Dengan nama baru, kita ingin menegaskan bahwa cita-cita kita bukan hanya mengumpulkan limbah dan membakarnya, tetapi mengeksplorasi potensi bioenergi yang jauh lebih luas seperti biogas, hidrogen hijau, hingga kemitraan dengan desa dan industri,” kata Rakhmad pada Minggu, 12 Oktober 2025.

PLN EPI kini menargetkan pembangunan ekosistem pasokan bioenergi yang berkelanjutan. Berdasarkan roadmap yang telah disusun, pada tahun 2030 PLN EPI berkomitmen memasok hingga 10 juta ton biomassa dan 2.957 BBTU biogas, serta mendorong dedieselisasi sebesar 16,2 MW di berbagai daerah.

Upaya tersebut diperkirakan dapat mengurangi emisi karbon hingga 12–14 juta ton CO₂eq, atau setara dengan 3–4 persen dari target kontribusi sektor ketenagalistrikan terhadap Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) tahun 2030.

Bioenergi Jadi Motor Baru Transisi Energi Indonesia

Direktur Biomassa PLN EPI, Hokkop Situngkir, menyampaikan bahwa semangat baru pengembangan bioenergi muncul dari evaluasi capaian selama tiga tahun terakhir. Menurutnya, pasar bioenergi memiliki peluang besar baik di dalam maupun luar negeri.

Ia mencontohkan bahwa pelet kayu di Indonesia selama ini digunakan untuk cofiring pembangkit listrik. Namun di luar negeri, pelet kayu justru banyak dipakai untuk pemanas rumah tangga hingga industri kuliner.

“PLN EPI telah memasok hingga 1,6 juta ton biomassa, jumlah terbesar di antara korporasi sejenis. Namun untuk melangkah lebih jauh, kita butuh rebranding agar semangat baru tumbuh. Bioenergi bukan hanya soal limbah, tapi energi hijau yang bersih, modern, dan siap pakai. Dengan cara pandang baru, bioenergi harus diposisikan sejajar dengan batu bara dan gas, bukan sekadar limbah,” tutur Hokkop.

PLN EPI juga berencana menyulap 1,7 juta hektare dari 14 juta hektare lahan kritis di Indonesia menjadi kawasan hijau produktif. Inisiatif ini menjadi bagian dari pengembangan ekosistem biomassa berbasis pertanian terpadu yang dapat mendukung ekonomi lokal.

Selain itu, konsep biogas dan waste-to-energy berbasis kemitraan dengan koperasi dan perkebunan diyakini mampu menjawab kebutuhan listrik desa sekaligus menurunkan emisi karbon. PLN EPI menempatkan diri tidak hanya sebagai penyedia bahan bakar, melainkan sebagai penggerak solusi energi hijau nasional.

Dengan perubahan strategi ini, PLN EPI ingin membangun ekosistem yang menyatukan rantai pasok, inovasi teknologi, dan pemberdayaan masyarakat lokal. Langkah ini juga memperkuat peran PLN EPI dalam mewujudkan kedaulatan energi nasional serta mendukung agenda keberlanjutan global.

“Potensinya luar biasa. Jika ekosistemnya dipersiapkan dengan baik, angka 10 juta ton pasokan bioenergi bukan mustahil tercapai. Kuncinya ada pada keberanian kita mengubah cara pandang dan menjadikan bioenergi sebagai motor transisi energi Indonesia,” tambah Hokkop.

Transformasi ini menjadi bukti bahwa PLN EPI tidak hanya berfokus pada energi konvensional, tetapi juga berkomitmen membangun masa depan energi bersih di tanah air. Dengan semangat baru menuju 2030, perusahaan ini siap menjadi pelopor dalam menciptakan Indonesia yang mandiri energi dan berkelanjutan.

Upaya PLN EPI menjaga pasokan batu bara di PLTU Timor-1 dan memperkuat pengembangan bioenergi mencerminkan strategi ganda yang saling melengkapi. Di satu sisi, perusahaan menjamin kestabilan listrik di wilayah terluar, sementara di sisi lain menyiapkan masa depan energi hijau nasional.

Dari Kupang hingga seluruh Indonesia, PLN EPI terus bergerak memastikan setiap rumah mendapat penerangan dan setiap langkah menuju transisi energi berjalan mantap. Ketahanan energi bukan lagi sekadar target, tetapi wujud nyata pengabdian bagi bangsa dan generasi mendatang.

Terkini