BRMS Masuk Indeks MSCI

BRMS Masuk Indeks MSCI, Target Akuisisi Aset Strategis Tahun 2026

BRMS Masuk Indeks MSCI, Target Akuisisi Aset Strategis Tahun 2026
BRMS Masuk Indeks MSCI, Target Akuisisi Aset Strategis Tahun 2026

JAKARTA - Presiden Direktur PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), Agoes Projosasmito, menegaskan ambisinya untuk memperluas akuisisi aset setelah perusahaan masuk ke dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI). Pengumuman resmi dari MSCI dirilis pada 5 November 2025, menempatkan BRMS bersama emiten panas bumi Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN).

Keputusan MSCI juga menandai keluarnya saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dan PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) dari daftar indeks global. Hal ini menunjukkan dinamika pasar global yang selektif, sekaligus menegaskan posisi BRMS sebagai emiten yang menarik bagi investor internasional.

Lonjakan Saham dan Kapitalisasi Pasar

Sepanjang 2025, saham BRMS melaju kencang, tercatat naik 153,73% secara year-to-date (YtD) hingga posisi Rp1.020 per saham. Dalam sebulan terakhir, saham ini juga terapresiasi 4,08%, menegaskan tren kenaikan yang berkelanjutan di pasar modal.

Dengan kenaikan harga saham, BRMS memiliki kapitalisasi pasar sekitar Rp145,3 triliun. Free float perusahaan mencapai 36,45% atau setara Rp52,9 triliun, memenuhi ambang batas yang biasanya menjadi acuan masuk ke indeks MSCI.

Floating Shares Kunci Masuk MSCI

Sehari sebelum pengumuman MSCI, Agoes Projosasmito menekankan pentingnya kepemilikan saham publik yang likuid. “Paling kunci adalah floating shares kami yang benar-benar dimiliki publik secara independen sekitar 30%. Jadi ini besar, bukan kecil-kecilan,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu, 5 November 2025.

Likuiditas saham publik menjadi salah satu faktor utama yang membuat BRMS layak masuk indeks global. Hal ini sekaligus memberikan sinyal positif kepada investor mengenai transparansi dan keterbukaan perusahaan.

Akuisisi Aset Jadi Fokus Setelah MSCI

Agoes menambahkan, masuknya BRMS ke dalam indeks MSCI akan menjadi motivasi untuk mempercepat ekspansi dan meningkatkan nilai perusahaan. “Kalau sudah masuk [indeks MSCI], itu malah bikin saya makin enggak bisa tidur. Saya akan cari-cari, mana aset bagus yang bisa saya akuisisi,” katanya sambil berkelakar.

Rencana akuisisi ini menunjukkan strategi agresif BRMS dalam memanfaatkan posisi baru di indeks global. Perusahaan menargetkan akuisisi yang dapat mendukung pertumbuhan jangka panjang dan memperkuat portofolio aset.

Posisi BRMS di Berbagai Indeks

Direktur BRMS, Herwin Wahyu Hidayat, menuturkan perusahaan telah tercatat di sejumlah indeks utama, mulai IDX 80, FTSE Small Cap, hingga MSCI Small Cap. Ia menegaskan fokus manajemen bukan hanya mengejar indeks, tetapi memastikan perusahaan mampu mencapai target operasional dan keuangan.

Strategi ini menekankan pentingnya kinerja fundamental dan keberlanjutan bisnis. Fokus pada target operasional dan keuangan juga akan memperkuat kepercayaan investor, baik domestik maupun internasional.

Kinerja Keuangan yang Mendorong Pertumbuhan

Dari sisi kinerja, BRMS meraih pendapatan US$184 juta sepanjang Januari–September 2025. Capaian ini meningkat 69,2% secara tahunan (YoY) dan sejalan dengan estimasi perusahaan serta konsensus pasar.

Pertumbuhan pendapatan menunjukkan kemampuan BRMS mengelola portofolio bisnis secara efektif. Peningkatan kinerja keuangan ini sekaligus menjadi fondasi kuat untuk ekspansi melalui akuisisi aset strategis.

Prospek Ekspansi Jangka Panjang

Masuknya BRMS ke dalam indeks MSCI memberikan peluang untuk memperluas jaringan dan meningkatkan akses modal internasional. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk membidik aset yang potensial dan mempercepat realisasi target pertumbuhan.

Dengan kombinasi likuiditas yang kuat, posisi di berbagai indeks, dan kinerja keuangan positif, BRMS siap memperkuat posisinya sebagai pemain utama di sektor pertambangan mineral. Strategi ekspansi ini diyakini akan membawa perusahaan ke level yang lebih tinggi pada 2026 dan seterusnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index