Jasa Marga

Target Penyelesaian Tol Jakarta–Cikampek II Selatan 2026, Jasa Marga Ungkap Strategi

Target Penyelesaian Tol Jakarta–Cikampek II Selatan 2026, Jasa Marga Ungkap Strategi
Target Penyelesaian Tol Jakarta–Cikampek II Selatan 2026, Jasa Marga Ungkap Strategi

JAKARTA - Pembangunan Jalan Tol Jakarta–Cikampek II Selatan terus menunjukkan kemajuan signifikan hingga awal Oktober 2025. PT Jasamarga Japek Selatan (JJS) mencatat rata-rata progres konstruksi telah mencapai 72,04 persen, sementara pembebasan lahan mencapai 81,53 persen.

Tol sepanjang 62 kilometer ini menghubungkan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) di Jatiasih, Bekasi, dengan Tol Purbaleunyi di Sadang, Purwakarta. Kehadirannya diharapkan memangkas waktu tempuh perjalanan Jakarta–Bandung melalui jalur selatan sekaligus mengurangi kepadatan di Tol Jakarta–Cikampek eksisting.

Rincian Paket Pembangunan dan Seksi Tol

Proyek ini merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berada di bawah pengawasan Kementerian Pekerjaan Umum dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Jalan tol ini dibagi menjadi tiga paket utama dengan enam seksi untuk mempercepat pelaksanaan konstruksi.

Paket 1 meliputi Seksi 1 & 2 dari Jatiasih–Bantargebang–Setu sepanjang 7,25 km, dengan pembebasan lahan baru 9,84 persen dan konstruksi 0 persen. Paket 2A, Seksi 3 Setu–Sukaragam sepanjang 10,50 km, telah memiliki pembebasan lahan 86,09 persen dan konstruksi 70,77 persen, sedangkan Paket 2B, Seksi 4 Sukaragam–Bojongmangu sepanjang 13 km, progres pembebasan lahan 97,86 persen dan konstruksi 68,49 persen.

Paket 3 mencakup Seksi 5 & 6 Bojongmangu–Kutanegara–Sadang sepanjang 31,25 km, dengan pembebasan lahan 98,03 persen dan konstruksi 90,66 persen. Pembagian paket ini memungkinkan Jasa Marga untuk mengefektifkan manajemen proyek dan percepatan penyelesaian setiap seksi.

Dampak Strategis bagi Mobilitas dan Logistik

Jasa Marga menegaskan bahwa tol ini memiliki peran strategis dalam memperkuat konektivitas kawasan metropolitan. Tol Jakarta–Cikampek II Selatan diharapkan mempercepat perjalanan, mengurai kemacetan, dan menurunkan biaya logistik distribusi barang.

Selain itu, tol ini akan melintasi empat wilayah utama: Bekasi, Bogor, Karawang, dan Purwakarta. Keberadaan tol juga membuka akses baru bagi kawasan industri dan permukiman di selatan Jawa Barat, mendorong pertumbuhan ekonomi regional.

Simpang Susun dan Potensi Ekonomi Regional

Tol ini dilengkapi tujuh simpang susun utama, yakni Jatiasih, Bantargebang, Setu, Sukaragam, Bojongmangu, Kutanegara, dan Sadang. Dengan simpang susun tersebut, tol dapat berfungsi sebagai jalur alternatif menuju Bandung dan mendukung mobilitas logistik.

Kehadiran tol juga diharapkan memicu pertumbuhan usaha di sekitar jalur, seperti warung makan, bengkel, dan fasilitas pendukung transportasi. Efek berganda ini memperkuat ekonomi lokal, memberikan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan sekitarnya.

Proyeksi Penyelesaian dan Manfaat Jangka Panjang

Penyelesaian Tol Jakarta–Cikampek II Selatan ditargetkan dalam beberapa tahap hingga akhir 2026. Tol ini diproyeksikan menjadi jalur utama bagi arus transportasi logistik dari Jakarta menuju Jawa Barat dan sekitarnya.

Dalam jangka panjang, tol ini tidak hanya memudahkan perjalanan dan distribusi barang, tetapi juga menjadi katalis bagi pengembangan industri, pariwisata, dan kawasan permukiman di koridor selatan Jawa Barat. Infrastruktur ini diharapkan mendorong pemerataan pembangunan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index